Kakanwil Kemenag Kaltim Sofyan Noor Menyerahkan Cinderamata Kepada Wakil Bupati Mahakam Ulu Y. Juan Jenau, Rabu (18/04). (Foto: Nop) |
Ujoh Bilang (Inmas Kwl) - Mahakam Ulu sebagai kabupaten termuda di Kaltim menjadi tujuan Kunjungan Kerja Kakanwil Kemenag Kaltim Sofyan Noor setelah Kutai Barat. Setibanya di Ujoh Bilang, Ibu Kota Mahakam Ulu, pada Selasa (17/04) sekitar pukul 17.00 Wita maka lengkaplah sepuluh Kabupaten/ Kota yang dikunjunginya.
Salah satu agenda dalam Kunker ini adalah bertemu dengan Pemerintah Daerah serta pimpinan dan tokoh lintas agama di Mahakam Ulu, Rabu (18/04). Menyambut kedatangan Kakanwil, Wakil Bupati Mahakam Ulu Y. Juan Jenau, Sekretaris Daerah Yohanes Avun, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Mahulu, serta Kakankemenag Mahulu Joko Harjono.
Kakankemenag Mahulu ucapkan terima kasih atas kunjungan Kakanwil. Ia juga sampaikan tentang kondisi kehidupan beragama di Mahakam Ulu yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, yaitu sekitar 65 % dari keseluruhan penduduk. Ditengah keterbatasan yang ada Kakankemenag berharap dukungan Kanwil dan Pemkab untuk kemajuan Kemenag Mahulu.
Kepada tuan rumah Kakanwil perkenalkan pejabat Kanwil yang mendampingi kunjungannya, yaitu Kabag TU, Kabid Bimas Islam, Pembimas Katolik, Pembimas Buddha dan Kasubbag Humas. Ia berpesan kepada penyuluh agama, guru agama, ustadz dan pendeta agar mengajarkan kepada anak-anak tentang toleransi, saling menghargai dan saling menghormati. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga dan memelihara kualitas kerukunan umat beragama di Mahakam Ulu.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Wakil Bupati, disampaikan mengenai tren dan iklim sosial kurang kondusif yang dapat menyebabkan runtuhnya kerukunan umat beragama, maka peran dan komunikasi tokoh agama sangat dibutuhkan untuk menjadi media penyelesaian masalah yang menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak memandang kaum mayoritas maupun minoritas. Untuk itu Bupati mendukung penuh dan menyambut baik kegiatan ini.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Wakil Bupati, disampaikan mengenai tren dan iklim sosial kurang kondusif yang dapat menyebabkan runtuhnya kerukunan umat beragama, maka peran dan komunikasi tokoh agama sangat dibutuhkan untuk menjadi media penyelesaian masalah yang menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak memandang kaum mayoritas maupun minoritas. Untuk itu Bupati mendukung penuh dan menyambut baik kegiatan ini.
Pada kesempatan ini Kakanwil menyerahkan secara simbolik bantuan rehab untuk Gereja Katolik, pengadaan alat peraga Litungi untuk PG/TK Katolik, bantuan operasional Sekber FKUB, dan bantuan operasional untuk TPA. (Nop)